Maju Bersama Tijenber

Aspirasi Dihimpun untuk Wujudkan Universitas Negeri Papua Tengah

Proses pendirian Universitas Negeri Papua Tengah terus bergerak maju dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Dalam sebuah forum aspirasi yang digelar di Nabire, sejumlah tokoh penting, termasuk Staf Ahli Gubernur Bidang SDM Bapak Ukas, S.Sos., Ketua Panitia Seminar Dr. drg. Yohanes Tebai, MH.Kes., dan perwakilan akademisi dari Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire, hadir untuk menyampaikan dukungan dan masukan. Blog ini mengulas jalannya kegiatan, semangat kolaborasi antar stakeholder, serta harapan besar masyarakat terhadap kehadiran universitas negeri pertama di wilayah Papua Tengah.

Naila Inas

8/6/20252 min read

Nabire, 6 Agustus 2025 — Semangat membangun pendidikan tinggi di wilayah Papua Tengah kian menguat. Sebuah langkah strategis diambil melalui penyelenggaraan Seminar dan Workshop Inisiasi Pendirian Universitas Negeri Papua Tengah, yang berlangsung secara intensif pada tanggal 30–31 Juli 2025 di Nabire. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan lembaga pendidikan tinggi negeri yang inklusif, inovatif, dan berbasis lokal.

Acara yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Papua Tengah, Meki F. Nawipa, S.H., ini dihadiri oleh berbagai pihak strategis, mulai dari akademisi, birokrat, hingga perwakilan kementerian dan lembaga terkait. Turut hadir Nurhaida Nawipa, SE, selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Tengah, yang memberikan sambutan penuh semangat dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi.

Pengambilan Aspirasi dari Seluruh Kalangan

Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah pengambilan aspirasi dari semua kalangan, termasuk akademisi, tokoh masyarakat, pemerintah daerah, dan generasi muda. Proses ini dilakukan melalui diskusi panel, forum kelompok terfokus (FGD), dan pembagian peserta dalam *12 meja kerja* yang membahas 10 dokumen strategis terkait pengusulan pendirian universitas negeri ke Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

“Pendirian universitas negeri bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga tentang keberpihakan pada masyarakat lokal. Kita ingin universitas ini lahir dari akar rumput, menjawab kebutuhan daerah, dan memberdayakan potensi anak-anak Papua Tengah,” ujar Bapak Ukas, S.Sos, Staf Ahli Gubernur Bidang SDM, yang memimpin penandatanganan komitmen bersama di akhir acara.

Dukungan dari Pakar dan Lembaga Nasional

Kegiatan ini dimeriahkan oleh sejumlah narasumber nasional dan regional yang memberikan paparan strategis. Di antaranya:

- Dr. Suriel Mofu, Kepala LLDikti Wilayah XIV (Papua dan Papua Tengah), yang menjadi pemateri utama pada hari pertama.

- Prof. Dr. Dumilah Ayungytas, Apt., yang memaparkan gambaran masterplan Universitas Negeri Papua Tengah.

- Prof. Dr. Ninuk Lustiyantie, yang mengusulkan kurikulum inovatif untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

- Prof. Dr. drg. Soehardjo, M.S., Sp. RKG(K), yang membuka peluang pendirian Fakultas Kedokteran Gigi dan Kedokteran Umum.

- Calon Doktor Niko Kobepa, S.Pd, M.A., yang menekankan pentingnya kurikulum berbasis lokal dan kearifan adat Papua Tengah.

Pada hari kedua, seminar mendapat dukungan langsung dari Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.TP., M.Si., Direktur Kelembagaan pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), yang memberikan arahan teknis terkait prosedur dan standar pendirian perguruan tinggi negeri. Turut hadir pula para kepala dinas teknis Provinsi Papua Tengah, seperti Dinas PUPR, Baperida, serta Dinas Keuangan dan Aset Daerah, menunjukkan sinergi lintas sektor dalam mewujudkan visi pendidikan ini.

Tim Transisi dan Langkah Selanjutnya

Sebagai tindak lanjut, Gubernur Papua Tengah akan membentuk Tim Transisi yang bertugas menyusun dan mengajukan dokumen resmi ke Kemenristekdikti. Tim ini akan didukung penuh oleh Dr. Suriel Mofu selaku Kepala LLDikti, yang akan membimbing proses administrasi, akademik, dan kelembagaan secara profesional.

“Ini bukan sekadar mimpi. Ini adalah komitmen bersama. Kami siap memperjuangkan agar Universitas Negeri Papua Tengah menjadi kenyataan dalam waktu dekat,” tegas Dr. drg. Yohanes Tebai, MH.Kes, Ketua Panitia Seminar, yang juga didampingi perwakilan akademisi dari Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire.

Penutupan dengan Komitmen Bersama

Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh stakeholder, dipimpin oleh Staf Ahli Gubernur Bidang SDM, Bapak Ukas, S.Sos. Aksi simbolis ini menjadi bukti nyata bahwa pendirian universitas negeri di Papua Tengah bukan lagi wacana, tapi sudah memasuki tahap aksi konkret. Dengan dukungan kuat dari pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat, harapan akan hadirnya Universitas Negeri Papua Tengah sebagai pusat keunggulan pendidikan, riset, dan pengabdian di kawasan tengah Papua semakin terbuka lebar.

Foto Utama : Staf Ahli Gubernur Bidang SDM, Bapak Ukas, S.Sos (tengah), memimpin penandatanganan komitmen pendirian Universitas Negeri Papua Tengah. (Sumber: Dokumentasi Panitia)